Penanganan Bahan Kimia Berbahaya dan Prosedur Tanggap Darurat di Laboratorium

Penanganan bahan kimia berbahaya di laboratorium sangat penting karena lingkungan kerja ini memiliki risiko tinggi, terutama saat menangani zat berbahaya. Pemahaman mengenai cara penanganan yang benar serta prosedur tanggap darurat diperlukan untuk menjaga keselamatan personel, mencegah kerusakan peralatan, dan mengurangi kemungkinan insiden serius.

Artikel ini membahas langkah-langkah komprehensif dalam menangani bahan kimia berbahaya secara aman sesuai standar laboratorium.

Pentingnya Penanganan Bahan Kimia Berbahaya di Laboratorium

Mengelola bahan kimia berbahaya bukan sekadar memenuhi aturan keselamatan, tetapi juga menjadi faktor utama dalam menjaga keandalan kegiatan riset dan operasional laboratorium. Kesalahan kecil dalam penanganan dapat menyebabkan:

  1. Kebakaran atau ledakan
  2. Paparan toksik
  3. Kerusakan peralatan laboratorium
  4. Dampak kesehatan jangka panjang bagi pengguna

Karena itu, setiap personel wajib memahami karakteristik bahan kimia dan menerapkan SOP penanganan yang aman.

Kategori dan Risiko Bahan Kimia Berbahaya

1. Bahan Kimia Korosif

Korosif bukan cuma bikin kulit iritasi, bahan ini juga bisa merusak meja kerja, jalur pipa, hingga seal peralatan dalam jangka panjang.

Kebocoran kecil saja dari bahan korosif bisa mempengaruhi hasil uji, terutama instrumen sensitif.

2. Bahan Kimia Mudah Terbakar

Zat ini gampang menguap, jadi risiko sebenarnya bukan cuma api, tapi uapnya yang mudah tersulut.

Banyak kebakaran lab terjadi karena sumber panas tak langsung, seperti heater plate yang lupa dimatikan atau percikan listrik kecil.

3. Bahan Kimia Toksik

Efek bahan toksik sering tidak terasa langsung. Kadang paparan kecil berulang bisa menyebabkan masalah jangka panjang seperti gangguan saraf atau organ.

Ini yang bikin penanganan harus ketat, meski hanya pakai “sedikit”.

4. Bahan Kimia Reaktif

Reaktif bukan cuma meledak, beberapa bahan bisa menyala, mendidih, atau bereaksi keras hanya karena kontak dengan udara lembab.

Handling bahan ini butuh pelatihan khusus, terutama dalam pembukaan wadah, pemindahan, dan penyimpanan jangka panjang.

Prosedur Penanganan Aman Bahan Kimia Berbahaya

1. Membaca dan Memahami SDS (Safety Data Sheet)

Banyak kecelakaan terjadi karena SDS tidak pernah dibaca. Dokumen ini sebenarnya menjawab hampir semua hal: bahaya, APD, penyimpanan, hingga penanganan darurat.

SDS juga membantu menentukan apakah bahan tersebut perlu perlakuan khusus (misalnya incompatible materials).

2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

APD harus disesuaikan risiko. Sarung tangan nitril misalnya aman untuk banyak pelarut, tapi tidak cocok untuk bahan tertentu seperti asetonitril.

APD harus digunakan sesuai tingkat risiko, seperti:

  1. Sarung tangan
  2. Kacamata keselamatan
  3. Jas laboratorium
  4. Masker atau respirator

3. Penyimpanan Bahan Kimia Sesuai Kategorinya

Pemisahan bahan bukan sekadar aturan, tapi mencegah reaksi berbahaya antar bahan.

Misal: asam + basa → reaksi panas

Asam + bahan mudah terbakar → gas berbahaya

Hal kecil seperti menyimpan H₂SO₄ di rak yang salah bisa memicu insiden besar.

Bahan kimia harus disimpan terpisah sesuai kelompok bahaya. Misalnya:

  1. Asam dan basa dipisahkan
  2. Bahan mudah terbakar disimpan dalam lemari khusus
  3. Bahan reaktif ditempatkan pada wadah tertutup rapat

4. Teknik Penanganan dan Pengukuran

Penggunaan alat bantu bukan hanya untuk kenyamanan, tapi menghindari paparan langsung.

Pengenceran di fume hood mengurangi risiko inhalasi, terutama untuk bahan volatil atau berbahaya.

Teknik yang benar juga meningkatkan akurasi hasil dan mengurangi kontaminasi silang.

Gunakan alat bantu seperti pipet otomatis, spatula anti karat, dan lakukan pengenceran di bawah fume hood untuk menghindari paparan zat berbahaya.

Prosedur Tanggap Darurat di Laboratorium

Situasi darurat dapat terjadi kapan saja. Memahami langkah yang benar dapat mencegah dampak lebih besar.

1. Tumpahan Bahan Kimia

  1. Gunakan spill kit sesuai jenis bahan
  2. Evakuasi area jika tumpahan menghasilkan gas berbahaya
  3. Netralisasi bahan kimia sebelum dibersihkan (jika diperlukan)

2. Kebakaran Laboratorium

  1. Gunakan APAR sesuai jenis kebakaran
  2. Matikan sumber listrik dan gas
  3. Hubungi petugas keamanan atau pemadam kebakaran

3. Paparan pada Kulit atau Mata

  1. Bilas menggunakan eyewash station atau safety shower minimal 15 menit
  2. Laporkan ke supervisor dan catat di log insiden
  3. Bawa ke fasilitas medis jika kondisi memburuk

4. Inhalasi Gas Beracun

  1. Segera pindahkan korban ke area terbuka
  2. Gunakan respirator jika harus masuk ke area terpapar
  3. Hubungi tenaga medis secepatnya

Pentingnya Pelatihan dan SOP Laboratorium

Pelatihan rutin bukan sekadar formalitas tahunan. Tim yang rutin dilatih cenderung lebih sigap, lebih sadar risiko, dan lebih konsisten mengikuti prosedur. Ini penting karena banyak kecelakaan laboratorium terjadi bukan karena bahan kimianya berbahaya, tapi karena penggunaannya tidak tepat.

Selain itu, SOP yang diperbarui secara berkala memastikan prosedur selalu mengikuti alat baru, metode baru, dan standar regulasi terbaru. Banyak lab masih memakai SOP lama yang sebenarnya sudah tidak sesuai lagi, dan ini bisa memicu kesalahan teknis, gap audit, sampai risiko kecelakaan.

Pelatihan + SOP yang update membantu mengurangi interpretasi yang berbeda antar analis. Dengan alur kerja yang sama, hasil lebih stabil, pekerjaan lebih cepat, dan risiko insiden bisa ditekan jauh.

Pelatihan rutin memastikan seluruh personel memahami bagaimana menangani bahan kimia berbahaya dan merespons kondisi darurat. SOP keselamatan wajib diperbarui secara berkala agar sesuai perkembangan standar terbaru dan peralatan yang digunakan.

Kesimpulan

Penanganan bahan kimia berbahaya dan prosedur tanggap darurat di laboratorium merupakan aspek fundamental dalam menjaga keselamatan kerja. Dengan mengikuti SOP, membaca SDS, dan berlatih tanggap darurat, risiko kecelakaan dapat diminimalkan secara signifikan.

Baca juga artikel rekomendasi kami berikut ini

Ingin memastikan laboratorium anda memiliki standar keselamatan yang optimal?

Training Penanganan bahan kimia berbahaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0
    0
    Keranjang Kursus Anda
    Keranjang Kamu KosongReturn to Shop