...

Selamat Datang di Lichem Academy

Bagaimana Cara Membuat Control Chart di Laboratorium?

Control Chart Pengujian di Laboratorium sangat penting karena keandalan data merupakan dasar utama dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan, lingkungan, pangan, maupun industri. Namun, setiap analisis tidak pernah lepas dari variasi, baik akibat kalibrasi alat yang kurang tepat, sampel yang tidak homogen, maupun kesalahan operator. Jika tidak dikendalikan, penyimpangan ini dapat menyesatkan. Oleh karena itu, laboratorium membutuhkan pengendalian mutu internal (IQC), dan salah satu metode paling efektif adalah penggunaan control chart

Artikel ini akan membahas bagaimana control chart membantu laboratorium memantau hasil uji secara berkelanjutan, mendeteksi penyimpangan sejak dini, serta memastikan data tetap valid dan terpercaya.

Apa Itu Control Chart?

Control chart atau bagan kendali adalah alat grafis yang digunakan untuk memantau kualitas hasil pengujian di laboratorium. Grafik ini menunjukkan data hasil pengukuran dari waktu ke waktu, lengkap dengan garis tengah (mean), batas peringatan, dan batas tindakan.

Dengan control chart, analis dapat segera mengetahui jika ada hasil pengujian yang keluar dari kendali sehingga tindakan perbaikan bisa dilakukan sebelum masalah membesar.

Mengapa Control Chart Penting dalam Laboratorium?

1. Menjamin Mutu Harian

Control chart membantu menjaga agar metode analisis tetap konsisten dari hari ke hari.

2. Deteksi Dini Masalah

Perubahan kualitas pengujian bisa langsung terdeteksi sebelum berpengaruh pada laporan hasil uji.

3. Mendukung Akreditasi ISO 17025

Standar ISO/IEC 17025 menekankan pentingnya pengendalian mutu internal. Control chart menjadi bukti nyata bahwa laboratorium menjaga validitas hasil analisis.

 

Konsep Dasar Control Chart

Control chart merupakan alat grafis sederhana yang memantau hasil pengujian dari waktu ke waktu. Dalam grafik ini terdapat:

  • Garis tengah (Central Line/CL): mewakili nilai rata-rata hasil pengukuran.
  • Batas peringatan (Warning Limit): CL ± 2σ, digunakan sebagai sinyal awal adanya potensi masalah.
  • Batas tindakan (Action Limit): CL ± 3σ, jika terlewati maka analisis dianggap tidak terkendali dan perlu tindakan korektif.

Dengan demikian, control chart bukan hanya memberikan informasi apakah hasil masih sesuai standar, tetapi juga membantu memprediksi kemungkinan terjadinya masalah dalam metode analisis.

Jenis-Jenis Control Chart

Tipe Control Chart

 

 

1. X-Chart (Shewhart Chart)

Menampilkan nilai rata-rata hasil analisis. Cocok untuk memeriksa presisi pengukuran.

2. R-Chart (Range Chart)

Mengukur selisih antara nilai tertinggi dan terendah dari serangkaian pengujian. Dipakai untuk melihat variasi presisi.

3. CUSUM (Cumulative Sum of Deviation)

Menggunakan jumlah kumulatif penyimpangan dari rata-rata. Berguna untuk mendeteksi perubahan kecil yang terjadi secara bertahap.

4. Target Chart

Digunakan bila laboratorium harus memenuhi kriteria mutu tertentu, misalnya batas regulasi pemerintah atau spesifikasi pelanggan, meskipun data statistik terbatas.

 

Langkah-Langkah Pembuatan Control Chart

1. Menentukan Sampel Kontrol

Sampel kontrol idealnya stabil, homogen, representatif, dan tersedia dalam jumlah cukup. Bisa berupa bahan acuan tersertifikasi (CRM), larutan standar, atau sampel uji internal.

2. Menghitung Garis Tengah dan Batas Kendali

  • CL = rata-rata dari hasil pra-periode.
  • Batas peringatan = CL ± 2σ.
  • Batas tindakan = CL ± 3σ.

3. Memplot Data

Setiap hasil pengukuran diplot pada grafik sesuai urutan waktu analisis.

4. Interpretasi Hasil

  • Jika semua titik dalam batas → metode terkendali.
  • Jika ada tren tertentu (misalnya 7 titik naik terus) → potensi masalah, perlu investigasi.
  • Jika titik keluar batas tindakan → metode tidak terkendali, hasil tidak boleh dilaporkan, analisis harus diulang.

Evaluasi Jangka Panjang

control chart pengujian di laboratorium tidak hanya digunakan secara harian, tetapi juga perlu dievaluasi secara periodik (misalnya setiap tahun atau setelah 60 titik data). Evaluasi ini memastikan bahwa batas kendali masih relevan dengan kondisi terkini laboratorium.

Jika ditemukan pergeseran rata-rata atau standar deviasi, laboratorium harus meninjau ulang metode, alat, atau bahan kontrol yang digunakan.

Kesimpulan

Control Chart Pengujian di Laboratorium adalah langkah penting dalam menjaga kualitas hasil pengujian laboratorium. Dengan control chart, penyimpangan bisa dideteksi sejak dini, tindakan korektif dapat segera dilakukan, dan hasil uji tetap memiliki kredibilitas tinggi.

Lebih dari sekadar grafik, control chart merupakan bukti nyata komitmen laboratorium dalam menjalankan quality control yang sesuai standar internasional seperti ISO/IEC 17025.

 

Apakah laboratorium Anda membutuhkan Control Chart Pengujian di Laboratorium. Konsultasikan kebutuhan pengujian laboratorium Anda bersama melalui bit.ly/tanyalichemacademy

Control Chart Pengujian di Laboratorium

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.