Mengapa Hasil Spektrofotometer UV-Vis Berbeda-beda? Ini Faktor Penyebabnya

Spektrofotometer UV-Vis adalah salah satu masalah paling umum di laboratorium analisis, baik industri, QC, maupun akademik. Banyak analis menemukan bahwa hasil pengukuran absorbansi atau konsentrasi sering berubah-ubah, meskipun sampel dan prosedur tampaknya sama. Variasi ini bisa membuat analisis menjadi tidak dapat dipercaya, memicu pekerjaan ulang, hingga menghambat proses validasi metode.
Variasi hasil UV-Vis umumnya muncul dari empat komponen utama: operator, alat, sampel, dan lingkungan. Memahami masing-masing faktor ini adalah kunci untuk mendapatkan hasil UV-Vis yang konsisten, akurat, dan dapat direproduksi.
Artikel ini membahas secara lengkap penyebab variasi hasil spektrofotometer UV-Vis dan bagaimana mencegahnya agar analisis lebih konsisten dan dapat dipercaya.
Faktor Operator: Teknik yang Tidak Konsisten
Perbedaan teknik antar analis dapat memberikan dampak signifikan pada hasil UV-Vis.
Beberapa kesalahan umum operator meliputi:
1. Kesalahan Pipet dan Preparasi Sampel
Perbedaan kecil dalam volume, tidak melakukan pre-rinsing, atau munculnya gelembung dapat mengubah absorbansi secara signifikan.
2. Kontaminasi Kuvet
Sidik jari, debu, atau goresan pada kuvet menyebabkan hamburan cahaya sehingga absorbansi berubah.
3. Variasi Posisi Kuvet
Menempatkan kuvet tidak pada orientasi yang sama menghasilkan nilai absorbansi yang berbeda.
Dampaknya: Hasil UV-Vis antar operator menjadi tidak konsisten meskipun sampelnya sama.
Faktor Alat: Kondisi dan Performa Spektrofotometer
Spektrofotometer itu sensitif banget terhadap perubahan kecil di bagian optiknya. Lampu yang mulai melemah atau optik yang kotor bisa menurunkan intensitas cahaya tanpa kita sadari.
Perbedaan hasil juga bisa disebabkan alat yang tidak berada dalam kondisi optimal. Lampu yang mulai melemah, debu pada jalur optik, baseline yang drift, atau alat yang belum cukup warm-up dapat membuat pembacaan berubah meskipun sampelnya sama.
Instrumen UV-Vis sangat bergantung pada stabilitas optik, sehingga perawatan dan verifikasi rutin sangat penting untuk menjaga akurasi.
Masih banyak lab fokus pada sampel dan metode, padahal deviasi hasil sering datang dari alat yang “kelihatannya normal” tapi sebenarnya sudah bergeser performanya. Makanya warm-up, cleaning, dan verifikasi absorbansi jadi rutinitas yang penting.
Faktor Sampel: Perubahan Kondisi dan Penanganan
Sampel yang berubah sedikit saja dapat menghasilkan nilai absorbansi yang berbeda. Misalnya, sampel yang terpapar udara dapat mengalami oksidasi, pH berubah, atau terjadi penguapan saat persiapan.
Gelembung udara pada kuvet atau pengenceran yang tidak presisi juga menimbulkan variasi pembacaan. Ketidakstabilan ini membuat hasil UV-Vis sulit direproduksi jika penanganan sampel tidak konsisten.
Kesalahan sederhana seperti gelembung di kuvet atau pengenceran yang tidak presisi sering luput dari perhatian analis. Padahal hal-hal inilah yang paling sering bikin hasil nggak reprodusibel ketika diuji ulang.
Faktor Lingkungan: Kondisi Fisik Ruang Laboratorium
Instrumen optik bekerja paling stabil kalau lingkungannya stabil. Suhu yang naik turun, meja yang sedikit bergetar, atau cahaya yang bocor dari jendela bisa mengganggu baseline.
Lingkungan kerja yang tidak terkontrol sering menjadi penyebab variasi hasil. Suhu ruangan yang berubah-ubah, getaran meja alat, atau cahaya luar yang masuk ke ruang sampel dapat memengaruhi stabilitas baseline. Bahkan kelembaban tinggi yang menyebabkan embun pada kuvet dapat membuat absorbansi berubah. Karena itu, pengukuran UV-Vis idealnya dilakukan di ruang dengan kondisi stabil dan minim gangguan.
Cara Mengatasi Variasi Hasil UV-Vis (Solusi Praktis)
Untuk meningkatkan stabilitas dan konsistensi hasil spektrofotometri, terapkan langkah berikut:
- Standardisasi teknik operator.
- Rawat dan validasi alat secara berkala.
- Gunakan kuvet berkualitas tinggi dan konsisten.
- Kendalikan variabel lingkungan.
- Buat Laporan QC UV-Vis secara rutin.
Kesimpulan
Spektrofotometer UV-Vis sangat sensitif terhadap teknik operator, kondisi alat, sampel, dan lingkungan. Perbedaan kecil pada cara kerja atau penanganan dapat membuat hasil absorbansi berubah. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan teknik kerja yang konsisten, perawatan alat yang rutin, serta kontrol lingkungan yang baik, laboratorium dapat menghasilkan data UV-Vis yang lebih akurat, stabil, dan dapat direproduksi.
Ingin memastikan hasil UV-Vis di laboratorium anda lebih stabil dan akurat?
Kami menyediakan In-House Training Spektrofotometri UV-Vis. Hubungi kami untuk konsultasi awal gratis atau booking jadwal training! bit.ly/tanyalichemacademy





