Pentingnya Pengecekan Antara Alat Ukur Laboratorium

Pengecekan antara alat ukur laboratorium merupakan salah satu upaya penting untuk menjaga akurasi dan keandalan hasil, karena dalam laboratorium pengujian dan kalibrasi, kinerja alat ukur sangat menentukan kualitas data yang dihasilkan. Proses ini dilakukan untuk memastikan alat ukur tetap berfungsi optimal di antara jadwal kalibrasi yang telah ditentukan.
Artikel ini akan membahas definisi, manfaat, parameter yang dipantau, hingga cara melakukan pengecekan antara alat ukur laboratorium secara efektif.
Apa Itu Pengecekan Antara Alat Ukur Laboratorium?
Pengecekan antara alat ukur laboratorium adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan alat ukur tetap berfungsi optimal sebelum jadwal kalibrasi berikutnya. Proses ini bertujuan mendeteksi adanya perubahan kinerja atau karakteristik alat yang mungkin dipengaruhi oleh faktor pemakaian, kondisi lingkungan, maupun usia alat. Dengan adanya pengecekan antara, laboratorium dapat menjaga akurasi hasil pengukuran, mencegah terjadinya kesalahan sistematis, serta memastikan data yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar acuan.
Mengapa Pengecekan Antara Alat Ukur Laboratorium Penting?
1. Menjaga Akurasi Pengukuran
Memastikan alat ukur selalu menghasilkan data yang akurat.
2. Mencegah Kesalahan Sistematis
Kesalahan akibat degradasi alat dapat dideteksi lebih awal sebelum memengaruhi hasil uji.
3. Menjaga Ketertelusuran Data
Memastikan hasil pengujian tetap tertelusur ke standar referensi.
4. Menghindari Downtime Laboratorium
Potensi kerusakan dapat diidentifikasi lebih dini dan diperbaiki sebelum alat gagal total.
Parameter yang Dipantau dalam Pengecekan Antara
Setiap alat ukur memiliki parameter penting yang perlu diperiksa secara rutin, di antaranya:
1. Timbangan Laboratorium
-
Perubahan koreksi per bulan
-
Repeatability (pengulangan pembacaan)
-
Stabilitas pembacaan
2. pH Meter
-
Pergeseran slope elektroda
-
Tegangan sambung (junction potential)
-
Stabilitas larutan referensi
3. Spektrofotometer UV-Vis
-
Ketepatan panjang gelombang
-
Linieritas absorbansi
-
Stabilitas sumber cahaya
4. Termometer
-
Nilai koreksi pada titik referensi (misalnya triple point air)
-
Repeatabilitas pembacaan
5. HPLC dan GC
-
Stabilitas suhu oven
-
Kestabilan flow rate (aliran fasa gerak)
-
Ketepatan waktu retensi
Cara Melakukan Pengecekan Antara Alat Ukur
Agar hasil efektif, pengecekan harus dilakukan dengan metode yang tepat serta terdokumentasi. Langkah umumnya:
1. Menentukan Parameter Pengecekan
Pilih parameter yang paling memengaruhi kinerja alat. Gunakan Certified Reference Material (CRM) atau standar referensi lain.
2. Melakukan Pengukuran Berulang
Lakukan pengukuran berkali-kali untuk hasil representatif, lalu bandingkan dengan standar.
3. Analisis Hasil
Evaluasi hasil pengecekan dengan batas keberterimaan. Jika ada perbedaan signifikan, lakukan investigasi dan tindakan korektif.
4. Mendokumentasikan Hasil
Simpan laporan pengecekan yang mencakup tanggal, alat yang diuji, personel penanggung jawab, hasil uji, dan tindak lanjut.
Kesimpulan
Pengecekan antara alat ukur laboratorium adalah langkah krusial untuk memastikan alat tetap berfungsi baik, mencegah kesalahan pengukuran, serta menjaga ketertelusuran data. Dengan melakukannya secara rutin, laboratorium dapat meningkatkan akurasi, efisiensi operasional, sekaligus menjaga kepercayaan pelanggan.
Setiap laboratorium yang berkomitmen pada kualitas sebaiknya menjadikan pengecekan antara sebagai bagian dari sistem manajemen mutu.
Ingin memahami lebih dalam tentang pengecekan antara alat ukur laboratorium dan bagaimana cara menerapkannya secara efektif untuk menjaga akurasi hasil uji? Konsultasikan kebutuhan laboratorium Anda melalui bit.ly/tanyalichemindo





